10 Pertanyaan Wajib Sebelum Kamu Mulai Investasi Syariah "Jangan Asal Taaruf Sama Duit"
Sekarang makin banyak orang yang melek finansial, tapi juga makin sadar pentingnya yang halal dan berkah. Investasi syariah jadi pilihan keren buat kamu yang pengen untung tapi nggak nyeleneh aturan agama. Tapi jangan langsung lompat masuk ya!
Sebelum kamu “taaruf” sama dunia investasi syariah, mending jawab dulu 10 pertanyaan penting di bawah ini. Biar kamu nggak salah langkah dan nggak cuma ikut-ikutan tren doang.
1. Udah Tahu Belum Bedanya Investasi Syariah dan Konvensional?
Kalau kamu masih bingung, ini singkatnya:
✅ Syariah: Bebas riba, halal, ada Dewan Pengawas Syariah.
❌ Konvensional: Bisa aja ada unsur bunga, judi, spekulasi berlebihan.
Jadi, investasi syariah bukan cuma “label islami”, tapi ada sistem dan filter syariahnya juga!
2. Tujuan Kamu Investasi Buat Apa?
Nabung buat ... ? Umrah? Pendidikan? Dana pensiun? Atau untuk apa? Jawab dulu pertanyaan itu biar kamu bisa pilih jenis investasi yang sesuai:
• Jangka pendek (1–2 tahun): Tabungan emas syariah, deposito syariah
• Jangka menengah (3–5 tahun): Reksa dana syariah
• Jangka panjang (5+ tahun): Saham syariah, properti halal
3. Uang yang Dipakai Beneran Uang Nganggur?
Jangan investasi pakai:
• Uang sewa rumah
• Uang sekolah adik
• Uang darurat
Pastikan itu bukan uang kebutuhan utama, apalagi uang hasil ngutang. Investasi = buat dana masa depan, bukan memaksakan diri melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan, kondisi, dan waktu.
4. Sudah Punya Dana Darurat?
Ini penting banget. Dana darurat itu kayak sabuk pengaman.
min. 3x sampai 6x pengeluaran bulanan
Kalau belum punya, jangan dulu lari ke investasi, nanti malah panik waktu butuh uang cepat.
5. Investasi Syariahnya Diawasi OJK dan DSN-MUI Gak?
Hati-hati, sekarang banyak yang ngaku “syariah”, tapi nggak jelas legalitasnya. Cek:
✅ Apakah platformnya terdaftar di OJK
✅ Apakah produknya punya fatwa dari DSN-MUI
Contoh aman: Bibit Syariah, Ajaib Syariah, BSI, Mandiri Syariah, dll.
6. Kamu Tahu Risiko Tiap Produk Syariah?
Nggak semua investasi syariah itu low-risk. Jangan dikira syariah = pasti aman 100%. Tetep ada risiko!
• Deposito syariah: Risiko Rendah
• Reksa dana syariah: Risiko Menengah
• Saham syariah: Risiko Tinggi
Pilih sesuai profil risikomu, jangan asal ikut-ikutan teman.
7. Sudah Paham Cara Kerjanya?
Misal kamu pilih reksa dana syariah:
• Tahu nggak cara kerjanya?
• Siapa yang ngelola?
• Uangnya diputer ke mana?
Kalau belum ngerti, jangan buru-buru setor. Pahami dulu ilmunya, baru invest!
8. Udah Bandingin Platform Investasinya?
Beberapa platform investasi syariah yang populer:
• Bibit Syariah → cocok buat pemula
• Ajaib Syariah → friendly interface
• Pluang Syariah, Bareksa Syariah, dll
Bandingkan dari:
• Minimum investasi
• Fee / biaya transaksi
• Review pengguna
9. Punya Mentor atau Komunitas Belajar?
Gabung komunitas investor Muslim bisa bantu banget:
• Bisa diskusi kalau bingung
• Dapat insight soal produk terbaru
• Belajar bareng biar nggak gampang termakan FOMO
Contoh komunitas: Telegram @investasisyariah, grup Facebook, dll
10. Kamu Siap Konsisten dan Sabar?
Investasi itu kayak nanem pohon. Nggak langsung panen. Apalagi syariah, mainnya long-term, nggak spekulasi jangka pendek. Jangan tergoda “profit gede dalam seminggu” – itu udah lampu merah besar.
Duit Halal Butuh Ilmu, Bukan Hanya Niat
Jangan karena pengen ‘investasi syariah’ terus asal main klik. Kayak taaruf, kita harus tahu dulu siapa dia, latar belakangnya, tujuannya ke mana.
Kalau kamu siap jawab 10 pertanyaan tadi dengan yakin, insya Allah kamu siap investasi halal dengan tenang.
Tips
• Mulai dari nominal kecil dulu, misal Rp10.000 di Bibit Syariah.
• Cek berkala performa investasimu, tapi jangan panikan.
• Bikin tujuan keuangan syariah jangka panjang, dan evaluasi tiap 6 bulan. #Postingan Lainnya