Tahajud Itu Berat
"Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Mari kita renungkan bersama surah Al-Isra ayat 79 di atas! Allah SWT memberikan perintah kepada Rasul-Nya dan juga kepada kita semua, untuk melakukan salat tahajud, yang merupakan ibadah di waktu malam setelah tidur.
Salat tersebut bukan sekadar salat sunah biasa, melainkan sebuah kesempatan istimewa yang diberi nilai lebih, menjadi ibadah tambahan yang bisa mendekatkan kita kepada Sang Pencipta.
Ketika malam datang, suasana menjadi hening dan damai. Di saat semua orang terlelap dalam tidur, justru itulah momen yang penuh kekhusyukan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Tahajud adalah wujud cinta seorang hamba yang rela meninggalkan kenikmatan dunia sejenak demi merasakan kedekatan yang begitu mendalam dengan Allah.
Setiap sujud dan doa di tengah malam itu menjadi lebih bermakna, seolah-olah kita sedang berbisik langsung kepada Sang Maha Mendengar di waktu yang paling sunyi.
Keindahan dari salat tahajud terletak pada kesungguhan hati yang terbangun dalam keheningan. Ini adalah momen pribadi antara kita dan Allah, tanpa ada gangguan dan tanpa ada yang menyaksikan selain Dia.
Dalam tahajud, ada sebuah doa yang lebih tulus, harapan yang lebih kuat, dan penghambaan yang lebih dalam. Kita memohon ampunan, memohon petunjuk, serta berharap agar segala cita-cita dan keinginan kita diridhoi oleh-Nya.
Di akhir ayat, Allah SWT memberikan janji-Nya, "mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Itu adalah harapan bahwa dengan konsistensi kita dalam ibadah malam, Allah akan mengangkat derajat kita, memberikan kedudukan yang mulia, baik di dunia maupun di akhirat.
Kedudukan yang terpuji ini bisa berupa ketenangan hati, kedamaian jiwa, keberkahan dalam hidup, serta kemuliaan yang akan terus dikenang oleh makhluk-makhluk-Nya.
Betapa luar biasanya hadiah yang Allah siapkan bagi "siapa saja" yang rela berkorban, meninggalkan selimut dan kasur empuknya untuk bersujud di hadapan-Nya.
Ini bukan hanya tentang mendapatkan pahala, tapi juga tentang melatih diri untuk menjadi hamba yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih bersyukur.
Sehingga ketika tantangan hidup datang, hati kita sudah terbiasa bergantung pada kekuatan Sang Ilahi, yang selalu mengiringi langkah kita dengan cahaya petunjuk-Nya.
Salat tahajud bukan sekadar rutinitas, tapi sebuah perjalanan spiritual yang membawa kita mendaki tangga-tangga kesucian, menuju kepada Allah yang Maha Pengasih.
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang meraih tempat terpuji tersebut dengan rahmat-Nya.