Filosofi Teras: Sebuah Panduan Hidup dari Filsafat Yunani-Romawi Kuno yang Disebut Stoisisme

Filosofi teras adalah sebuah panduan hidup yang berasal dari filsafat Yunani-Romawi kuno yang disebut Stoisisme. 

Filosofi ini mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi negatif, seperti khawatir, baper, marah, dan stres, dengan menggunakan akal sehat dan kebijaksanaan. 

Filosofi teras juga membantu kita untuk menghadapi tantangan dan kesulitan dalam kehidupan dengan sikap tenang, damai, dan berani. 

Filosofi teras sangat relevan dengan zaman sekarang, karena banyak orang yang merasa tertekan, tidak bahagia, dan tidak puas dengan diri mereka sendiri. 

Filosofi teras didirikan oleh Zeno dari Kition, seorang filsuf Yunani yang hidup pada abad ke-3 SM. 

Ia sering mengajar di sebuah teras berpilar di Athena, yang dalam bahasa Yunani disebut “stoa”. Oleh karena itu, pengikutnya disebut Stoik, dan ajarannya disebut Stoisisme. 

Filosofi ini kemudian berkembang dan menyebar ke Romawi, dan dipelajari oleh tokoh-tokoh terkenal seperti Seneca, Epiktetus, dan Marcus Aurelius. 

Filosofi teras memiliki beberapa prinsip dasar, antara lain: 

Hidup sesuai dengan alam. Ini berarti kita harus menerima kenyataan apa adanya, tanpa mengeluh atau menyalahkan orang lain. 

Kita juga harus menjalani hidup sesuai dengan kodrat dan peran kita masing-masing, tanpa iri atau sombong. 

Fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan lepaskan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Ini berarti kita harus membedakan antara hal-hal yang bergantung pada kehendak kita, seperti pikiran, perasaan, dan tindakan kita, dan hal-hal yang tidak bergantung pada kehendak kita, seperti kesehatan, kekayaan, dan reputasi kita. 

Kita harus berusaha untuk memperbaiki hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan tidak terganggu oleh hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. 

Latih diri untuk menjadi bijaksana, jujur, berani, dan adil. Ini berarti kita harus mengembangkan empat kebajikan utama yang menjadi landasan moral kita. 

Kita harus berpikir secara rasional, berbicara secara jujur, bertindak secara berani, dan bersikap adil terhadap diri sendiri dan orang lain. 

Jadikan kebahagiaan sebagai tujuan hidup. Ini berarti kita harus mencari kebahagiaan yang sejati, yang tidak bergantung pada hal-hal luar, seperti harta, pangkat, atau pujian, tetapi bergantung pada hal-hal dalam, seperti kebijaksanaan, kebajikan, dan ketenangan jiwa. 

Kebahagiaan yang sejati adalah keadaan di mana kita tidak terpengaruh oleh emosi negatif, tetapi merasakan kepuasan dan kedamaian dalam diri. 

Filosofi teras bukanlah sebuah doktrin yang kaku dan dogmatis, tetapi sebuah cara hidup yang fleksibel dan praktis. 

Filosofi ini tidak menuntut kita untuk meninggalkan dunia dan hidup sebagai pertapa, tetapi mengajak kita untuk berpartisipasi dalam dunia dan hidup sebagai warga negara yang baik. 

Filosofi ini juga tidak melarang kita untuk menikmati hal-hal indah dan menyenangkan dalam hidup, tetapi mengingatkan kita untuk tidak terikat dan tergantung pada hal-hal tersebut. 

Dengan menerapkan filosofi teras dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mengatasi emosi negatif, menghadapi tantangan, dan mencapai kebahagiaan. 

Filosofi teras adalah sebuah filosofi yang tidak hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk dilakukan. 

Bagaimana caranya untuk melakukan filosofi teras? Berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan: 
 
Mulailah hari dengan bersyukur atas apa yang kita miliki. Ingatlah bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah pinjaman, yang sewaktu-waktu bisa hilang. 

Jangan terlalu terikat pada hal-hal luar, tetapi berusahalah untuk memperkaya diri kita dengan hal-hal dalam, seperti ilmu, keterampilan, dan karakter. 

Hadapilah setiap situasi dengan pikiran yang jernih, dan jangan biarkan emosi negatif menguasai kita. Jika kita merasa khawatir, baper, marah, atau stres, tanyakanlah pada diri kita, apakah hal tersebut bergantung pada kehendak kita, atau tidak? 

Jika tidak, maka lepaskanlah, dan fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti pikiran, perasaan, dan tindakan kita. 

Jika ya, maka ubahlah, dan jadikanlah sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. 

Lakukanlah hal-hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Jangan malas, tetapi jadilah produktif dan kreatif. Jangan egois, tetapi jadilah murah hati dan peduli. 

Jangan sombong, tetapi jadilah rendah hati dan hormat. Jangan iri, tetapi jadilah bersyukur dan menghargai. 

Akhiri hari dengan merefleksikan apa yang telah kita lakukan, dan evaluasilah diri kita. Apakah kita telah hidup sesuai dengan alam, fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, dan latih diri untuk menjadi bijaksana, jujur, berani, dan adil? 

Apakah kita telah mencari kebahagiaan yang sejati, yang tidak bergantung pada hal-hal luar, tetapi bergantung pada hal-hal dalam? Apakah kita telah melakukan filosofi teras? 

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, kita bisa menjadikan filosofi teras sebagai cara hidup yang bisa membuat kita lebih baik, lebih bahagia, dan lebih bermakna. 

Filosofi teras bukanlah sebuah filosofi yang sulit, tetapi sebuah filosofi yang sederhana, yang bisa kita lakukan setiap hari, di mana saja, dan kapan saja. 

Filosofi teras adalah sebuah filosofi yang cocok untuk zaman sekarang, karena ia memberikan kita panduan dan motivasi untuk hidup lebih baik, lebih bahagia, dan lebih bermakna.