114 Nama Surat Dalam Al-Qur'an 30 Juz Beserta Artinya Secara Berurutan
Surat ini disebut Al Faatihah karena dengan surat inilah dibuka dan dimulainya Al Quran. Dinamakan Ummul Quran atau induk Al Quran karena merupakan induk dari semua isi AlQuran. Oleh karena itu, kita diwajibkan membacanya pada tiap-tiap sembahyang.
2. Al-Baqarah البقرة (Sapi betina)
Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya.
3. Ali 'Imran اٰل عمران (Keluarga 'Imran)
Surat yang terdiri dari 200 ayat ini Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga 'Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a.s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri 'Imran, ibu dari Nabi Isa a.s.
4. An-Nisa النساۤء (Wanita)
Surat yang terdiri dari 176 ayat ini merupakan surat terpanjang sesudah surat Al Baqarah. Dinamakan An Nisaa' karena di dalam surat ini banyak sekali dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta merupakan surat yang paling membicarakan hal tersebut jika dibanding dengan surat-surat yang lainnya.
5. Al-Maidah الماۤئدة (Jamuan/hidangan makanan)
Surat ini dinamakan Al Maa'idah (hidangan) karena memuat kisah pengikut-pengikut setia Nabi Isa a.s. meminta kepada Nabi Isa a.s. agar Allah menurunkan untuk mereka Al Maa'idah (hidangan makanan) dari langit (ayat 112).
Selain itu, surat ini juga dinamakan Al Munqidz karena di akhir surat ini terdapat kisah tentang Nabi Isa a.s. yang menyelamatkan pengikut-pengikut setianya dari azab Allah.
6. Al-An'am الانعام (Hewan ternak)
Surat ini dinamakan Al An'aam karena di dalamnya disebut kata An'aam dalam hubungan dengan adat-istiadat kaum musyrikin yang menurut mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada tuhan mereka. Dalam surat ini juga disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan binatang ternak.
7. Al-A'raf الاعراف (Tempat yang tertinggi)
Surat ini dinamakan Al A'raaf karena terdapat perkataan Al A'raaf dalam ayat 46 yang mengemukakan tentang keadaan orang-orang yang berada di atas Al A'raaf yaitu tempat yang tertinggi di batas surga dan neraka.
8. Al-Anfal الانفال (Harta rampasan perang)
Surat ini dinamakan Al Anfaal yang berarti harta rampasan perang berhubung kata Al Anfal terdapat pada permulaan surat ini dan juga persoalan yang menonjol dalam surat ini ialah tentang harta rampasan perang,
hukum perang dan hal-hal yang berhubungan dengan peperangan pada umumnya. Menurut riwayat Ibnu Abbas r.a. surat ini diturunkan berkenaan dengan perang Badar Kubra yang terjadi pada tahun kedua hijrah. Peperangan ini memiliki arti yang sangat penting karena menentukan jalan sejarah perkembangan Islam.
Pada saat itu, umat Islam dengan berkekuatan kecil untuk pertama kali dapat mengalahkan kaum musyrikin yang berjumlah besar dan berperlengkapan perang yang cukup.
Hingga akhirnya, dalam peperangan ini, umat islam memperoleh harta rampasan perang yang tidak sedikit. Oleh karena itu, timbullah masalah bagaimana cara membagi-bagi harta rampasan perang? Kemudian, Allah menurunkan ayat pertama dari surat ini.
9. At-Taubah التوبة (Pengampunan)
Surat ini dinamakan At Taubah karena menurut keterangan, kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini.
Selain itu, surat ini juga dinamakan dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan,
disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin.
10. Yunus يونس (Nabi Yunus)
Surat ini dinamai surat Yunus karena dalam surat ini terutama ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang teguh imannya.
11. Hud هود (Nabi Hud)
Surat ini dinamakan surat Huud karena di dalamnya terdapat kisah Nabi Huud a.s. dan kaumnya. Selain itu, dalam surat ini juga terdapat kisah-kisah Nabi yang lain seperti kisah Nuh a.s., Shaleh a.s., Ibrahim a.s., Luth a.s., Syu'aib a.s. dan Musa a.s.
12. Yusuf يوسف (Nabi Yusuf)
Surat ini dinamakan surat Yusuf karena titik berat dari isinya mengenai tentang riwayat Nabi Yusuf a.s. Surat Yusuf ini terdiri atas 111 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyyah karena diturunkan di Mekah sebelum hijrah.
13. Ar-Ra'd الرّعد (Guruh/petir)
Surat ini dinamakan Ar Ra'd yang berarti guruh karena di dalam ayat 13 Allah berfirman yang artinya Dan guruh itu bertasbih sambil memuji-Nya, menunjukkan sifat kesucian dan kesempurnaan Allah s.w.t. Surat ini terdiri dari 43 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyyah.
14. Ibrahim ابرٰهيم (Nabi Ibrahim)
Surat ini dinamakan Ibrahim karena di dalamnya mengandung doa Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayat 35 sampai dengan 41.
Yang isinya antara lain: permohonan agar keturunannya mendirikan shalat, dijauhkan dari menyembah berhala-berhala dan agar Mekah dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman dan makmur.
15. Al-Hijr الحجر (Gunung alhijr)
Nama surat ini diambil dari sebuah nama daerah pegunungan yang nasib penduduknya yaitu kaum Tsamud diceritakan pada ayat 80 sampai dengan 84,
mereka telah dimusnahkan Allah s.w.t. karena mendustakan Nabi Shaleh a.s. dan berpaling dari ayat-ayat Allah.
Dalam surat ini juga terdapat kisah-kisah kaum yang lain yang telah dibinasakan oleh Allah seperti kaum Luth a.s. dan kaum Syu'aib a.s.
16. An-Nahl النحل (Lebah)
Surat ini dinamakan An Nahl yang berarti lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah s.w.t. ayat 68 yang artinya : "Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia.
Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi zaman dahulu
17. Al-Isra الاسراۤء (Perjalanan malam)
Surat ini terdiri dari 111 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamakan dengan Al Israa' yang berarti memperjalankan di malam hari, berhubung peristiwa Israa' Nabi Muhammad s.a.w. di Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama dalam surat ini.
18. Al-Kahf الكهف (Penghuni-penghuni gua)
Al-Kahfi artinya Gua dan Ashhabul Kahfi yang artinya Penghuni-Penghuni Gua. Ke dua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya.
Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini, yang kesemuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia.
19. Maryam مريم (Maryam)
Surat ini diberi nama Maryam karena di dalamnya mengandung kisah Maryam, ibu Nabi Isa a.s. yang serba ajaib, yaitu melahirkan puteranya lsa a.s., sedang ia sebelumnya belum pernah dikawini atau dicampuri oleh seorang laki-laki pun.
Kelahiran Isa a.s. tanpa bapa, merupakan suatu bukti kekuasaan Allah s.w.t. Surat Maryam terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyyah karena hampir seluruh ayatnya diturunkan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah.
20. Tha Ha طٰهٰ (Toha)
Nama Thaahaa diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf hijaiya pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya,
bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting untuk diketahui. Maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini.
21. Al-Anbiya الانبياۤء (Nabi-nabi)
Diberi nama Al-Anbiya karena di dalamnya mengutarakan kisah-kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Dalam kandungannya, surat ini menegaskan bahwa meskipun nabi-nabi itu adalah seorang manusia biasa,
akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia supaya menyembah Allah swt agar tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu.
22. Al-Hajj الحج (Haji)
Dinamakan Al Hajj karena surat ini mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan ibadat haji; Seperti ihram, thawaf, sa'i, wuquf di Arafah, mencukur rambut, syi'ar-syi'ar Allah, faedah-faedah dan hikmah-hikmah disyari'atkannya haji.
Sebagian ayat-ayat surat ini ada yang diturunkan di Mekah dan ada juga sebagian ayat yang diturunkan di Madinah.
23. Al-Mu'minun المؤمنون (Orang-orang mukmin)
Surat ini diberi nama Al Mu'minun karena permulaan ayat ini manerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketenteraman jiwa mereka di dunia. Surat Al Mu'minuun terdiri atas 118 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah.
24. An-Nur النّور (Cahaya)
Namanya diambil dari kata An Nuur yang terdapat pada ayat ke 35 surat tersebut. Di dalam ayat ini, Allah s.w.t. menjelaskan tentang Nuur Ilahi, yakni Al Quran yang mengandung petunjuk-petunjuk.
Petunjuk-petunjuk Allah itu, merupakan cahaya yang terang benderang menerangi alam semesta. Surat ini sebagian besar isinya memuat petunjuk- petunjuk Allah yang berhubungan dengan soal kemasyarakatan dan rumah tangga.
25. Al-Furqan الفرقان (Pembeda)
Dinamai Al Furqaan yang artinya pembeda diambil dari kata Al Furqaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan Al Furqaan dalam ayat ini ialah Al Quran.
Al Quran dinamakan Al Furqaan karena dia membedakan antara yang haq dengan yang batil. Surat ini terdiri dari 77 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah.
26. Asy-Syu'ara الشعراۤء (Penyair)
Nama Asy Syu'araa' diambil dari kata Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair- penyair.
Para penyair-penyair itu mempunyai sifat-sifat yang jauh berbeda dengan para rasul-rasul; mereka diikuti oleh orang-orang yang sesat dan mereka suka memutar balikkan lidah dan mereka tidak mempunyai pendirian,
perbuatan mereka tidak sesuai dengan tidak mempunyai pendirian, perbuatan mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.
Sifat-sifat yang demikian tidaklah sekali-kali terdapat pada rasul-rasul. Oleh karena itu tidak patut bila Nabi Muhammad s.a.w. dituduh sebagai penyair, dan AlQuran dituduh sebagai syair. Al Quran adalah wahyu Allah, dan bukan buatan manusia.
27. An-Naml النمل (Semut)
Diberi nama An Naml karena pada ayat 18 dan 19 terdapat perkataan An Naml yang artinya semut, di mana raja semut mengatakan kepada anak buahnya agar masuk sarangnya masing-masing agar supaya jangan terpijak oleh Nabi Sulaiman a.s. dan bala tentaranya yang akan melalui di tempat itu. Surat An Naml terdiri atas 98 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
28. Al-Qashash القصص (Kisah/cerita)
Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa a.s. bertemu dengan Nabi Syua'ib a.s. ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri,
yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib a.s. menjawab bahwa Musa a.s. telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim.
29. Al-Ankabut العنكبوت (Laba-laba)
Dinamai Al 'Ankabuut karena terdapatnya perkataan Al 'Ankabuut yang berarti laba-laba pada ayat 41 surat ini, dimana Allah mengumpamakan penyembah-penyembah berhala-berhala itu,
dengan laba-laba yang percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat ia menjerat mangsanya, padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur.
Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini,
padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu'aib, kaum Saleh, dan lain-lain.
30. Ar-Rum الرّوم (Bangsa Romawi)
Dinamakan Ar Ruum karena pada permulaan surat ini, yaitu ayat 2, 3 dan 4 terdapat pemberitaan bangsa Rumawi yang pada mulanya dikalahkan oleh bangsa Persia,
tetapi setelah beberapa tahun kemudian kerajaan Ruum dapat menuntut balas dan mengalahkan kerajaan Persia kembali.
Ini adalah suatu mukjizat Al Quran, yaitu memberitakan hal-hal yang akan terjadi di masa yang akan datang.
31. Luqman لقمٰن (Keluarga Luqman)
Dinamai Luqman karena pada ayat 12 disebutkan bahwa Luqman telah diberi oleh Allah nikmat dan ilmu pengetahuan, oleh sebab itu dia bersyukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan itu.
Dan pada ayat 13 sampai 19 terdapat nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya. Surat Luqman terdiri dari 34 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
32. As-Sajdah السّجدة (Sajdah/sujud)
Dinamakan As Sajdah berhubung pada surat ini terdapat ayat sajdah, yaitu ayat yang kelima belas. Surat As Sajdah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat Al Mu'minuun.
33. Al-Ahzab الاحزاب (Golongan-golongan yang bersekutu)
Dinamakan Al Ahzab yang berarti golongan-golongan yang bersekutu karena dalam surat ini terdapat beberapa ayat, yaitu ayat 9 sampai dengan ayat 27 yang berhubungan dengan peperangan Al Ahzab,
yaitu peperangan yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi, kaum munafik dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang mukmin di Medinah. Surat Al Ahzab terdiri dari 73 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyah.
34. Saba سبأ (Kaum Saba')
Dinamakan Saba' karena didalamnya terdapat kisah kaum Saba'. Saba' adalah nama suatu kabilah dari kabilah-kabilah Arab yang tinggal di daerah Yaman sekarang ini.
Mereka mendirikan kerajaan yang terkenal dengan nama kerajaan Sabaiyyah, ibukotanya Ma'rib; telah dapat membangun suatu bendungan raksasa, yang bernama Bendungan Ma'rib, sehingga negeri meka subur dan makmur.
Kemewahan dan kemakmuran ini menyebabkan kaum Saba' lupa dan ingkar kepada Allah yang telah melimpahkan nikmatnya kepada mereka, serta mereka mengingkari pula seruan para rasul.
Karena keingkaran mereka ini, Allah menimpahkan kepada mereka azab berupa banjir yang besar yang ditimbulkan oleh bobolnya bendungan Ma'rib. Setelah bendungan tersebut bobol, negeri Saba' menjadi kering dan kerajaan mereka hancur.
35. Fathir فاطر (Pencipta)
Dinamakan Fathir yang artinya pencipta karena ada hubungannya dengan perkataan Faathir pada ayat pertama pada surat ini. Pada ayat tersebut diterangkan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi,
pencipta malaikat-malaikat, pencipta semesta alam yang semuanya itu adalah sebagai bukti atas kekuasaan dan kebesaran-Nya. Surat Faathir terdiri dari 45 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyyah.
36. Ya Sin يٰسۤ (Yasin)
Dinamai Yaasiin karena dimulai dengan huruf Yaasiin. Sebagaimana halnya arti huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surat Al Quran, maka demikian pula arti Yaasiin yang terdapat pada ayat permulaan surat ini,
yaitu Allah mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan dikemukakan hal-hal yang penting antara lain: Allah bersumpah dengan Al Quran bahwa Muhammad s.a.w. benar-benar seorang rasul yang diutus-Nya kepada kaum yang belum pernah diutus kepada mereka rasul-rasul.
37. Ash-Shaffat الصّٰۤفّٰت (Barisan-barisan)
Surat ini dinamakan dengan Ash Shaaffaat karena ada hubungannya dengan perkataan Ash Shaaffaat yang terletak pada ayat permulaan surat ini yang mengemukakan bagaimana para malaikat yang berbaris di hadapan Tuhannya yang bersih jiwanya, tidak dapat digoda oleh syaitan.
38. Shad ص (Shod)
Dinamakan surat Shaad karena surat ini dimulai dengan huruf Shaad. Di dalam surat ini, Allah bersumpah dengan Al Quran untuk menunjukkan bahwa Al Quran itu suatu kitab yang agung dan bahwa siapa saja yang mengikutinya akan mendapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
39. Az-Zumar الزمر (Rombongan-rombongan)
Dinamakan Az Zumar karena perkataan Az Zumar yang terdapat pada ayat 71 dan 73 ini. Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan keadaan manusia di hari kiamat setelah mereka dihisab, di waktu itu mereka terbagi atas dua rombongan;
Satu rombongan dibawa ke neraka dan satu rombongan lagi dibawa ke syurga. Masing- masing rombongan memperoleh balasan dari apa yang mereka kerjakan di dunia dahulu.
40. Al-Mu'min المؤمن (Orang yang beriman)
Surat ini diberi nama Al-Mu'min karena adanya perkataan mukmin yang terdapat pada ayat 28. Di ayat 28 diterangkan bahwa salah seorang dari kaum Fir'aun telah beriman kepada Nabi Musa a.s. dengan menyembunyikan imannya kepada kaumnya,
setelah mendengar keterangan dan melihat mukjizat yang dikemukakan oleh Nabi Musa a.s. Selain dinamai Al-Mu'min, surat yang terdiri dari 85 ayat ini juga sering disebut dengan nama surat Gafir (غافر).
41. Fushshilat فصّلت (Yang dijelaskan)
Dinamakan Fushshilat karena ada hubungannya dengan perkataan Fushshilat yang terdapat pada permulaan surat ini yang berarti yang dijelaskan.
Maksudnya ayat-ayatnya diperinci dengan jelas tentang hukum-hukum, keimanan, janji dan ancaman, budi pekerti, kisah, dan sebagainya.
42. Asy-Syura الشورى (Musyawarah)
Asy Syuura diambil dari kata Syuura yang terdapat pada ayat 38 surat ini. Dalam ayat tersebut diletakkan salah satu dari dasar-dasar pemerintahan Islam yaitu musyawarah. Surat Asy Syuura terdiri atas 53 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
43. Az-Zukhruf الزخرف (Perhiasan)
Surat Az Zukhruf terdiri atas 89 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Az Zukhruf diambil dari kata Az Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 surat ini.
44. Ad-Dukhan الدخان (Kabut)
Nama surat ini diambil dari kata Dukhaan yang terdapat pada ayat ke 10. Surat Ad Dukhaan terdiri atas 59 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah Az Zukhruf.
45. Al-Jatsiyah الجاثية (Yang bertekuk lutut)
Al Jaatsiyah diambil dari kata Jaatsiyah yang terdapat pada ayat 28 surat ini. Ayat tersebut menerangkan tentang keadaan manusia pada hari kiamat.
Yaitu semua manusia dikumpulkan ke hadapan mahkamah Allah yang maha tinggi yang memberikan keputusan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. Pada hari itu semua manusia berlutut di hadapan Allah.
46. Al-Ahkaf الاحقاف (Bukit-bukit pasir)
Nama surat ini diambil dari kata Al Ahqaaf yang terdapat pada ayat 21. Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya diterangkan bahwa Nabi Hud a.s. telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya di Al Ahqaaf yang sekarang dikenal dengan Ar Rab'ul Khaali.
Tetapi kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Akhirnya Allah menghancurkan mereka dengan tiupan angin kencang.
47. Muhammad محمّد (Nabi Muhammad)
Surat Muhammad terdiri atas 38 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Madaniyyah. Nama Muhammad sebagai nama surat ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2. Pada ayat 1, 2, dan 3,
Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepadanya.
Orang-orang yang percaya kepada apa yang dibawa oleh Muhammad s.a.w merekalah orang-orang yang beriman dan mengikuti yang hak, diterima Allah semua amalnya, diampuni segala kesalahannya.
Adapun orang-orang yang tidak percaya kepada Muhammad s.a.w adalah orang-orang yang mengikuti kebatilan, amalnya tidak diterima, dosa mereka tidak diampuni, kepada mereka dijanjikan azab di dunia dan di akhirat.
48. Al-Fath الفتح (Kemenangan)
Al Fath diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Sebagian besar dari ayat-ayat surat ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad s.a.w. dalam peperangan-peperangannya.
49. Al-Hujurat الحجرٰت (Kamar-kamar)
Surat Al Hujuraat terdiri atas 18 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Al Hujuraat diambil dari perkataan Al Hujuraat yang terdapat pada ayat 4 surat ini.
Adapun beberapa isi pokok dari surat tersebut adalah: Adab sopan santun berbicara dengan Rasulullah SAW, larangan mengambil keputusan yang menyimpang dari ketetapan Allah dan rasul-Nya,
larangan berburuk sangka, keharusan meneliti sesuatu perkabaran yang disampaikan oleh orang yang fasik, kewajiban mengambil tindakan terhadap golongan kaum muslimin yang bertindak aniaya terhadap golongan kaum muslimin yang lain, dan lain sebagainya.
50. Qaf ق (Qof)
Dinamai Qaaf karena surat ini dimulai dengan huruf Qaaf. Surat Qaaf terdiri dari 45 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah.
Salah satu isi pokok dari surat Qof ini adalah anjuran bertasbih dan bertahmid kepada Tuhan pada waktu-waktu malam sebelum terbit dan terbenam matahari dan sesudah mengerjakan shalat.
51. Adz-Dzariyat الذّٰريٰت (Angin yang menerbangkan)
Nama surat ini diambil dari kata Adz Dzaariyaat yang terdapat pada ayat pertama. Di dalam surat ini, Allah s.w.t bersumpah dengan angin, mega, bahtera, dan malaikat yang menjadi sumber kesejahteraan dan pembawa kemakmuran. Surat Adz Dzaariyaat terdiri dari 60 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
52. Ath-Thur الطور (Bukit)
Nama Ath Thur diambil dari kata Ath Thuur yang terdapat pada ayat pertama. Surat Ath Thuur terdiri dari 49 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Surat ini menjelaskan tentang Keadaan orang-orang kafir di dalam neraka dan keadaan orang-orang beriman di dalam surga.
Kewajiban untuk tetap berda'wah dan anjuran melakukan zikir dan tasbih pada waktu siang dan malam, dan kepastian orang-orang zalim yang akan mendapat siksaan Allah di dunia dan di akhirat.
53. An-Najm النجم (Bintang)
Surat An Najm terdiri dari 62 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah. Nama surat ini diambil dari kata An Najm yang terdapat pada ayat pertama.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalamnya adalah anjuran supaya manusia jangan mengatakan dirinya suci karena Allah sendirilah yang mengetahui siapa yang bertakwa kepada-Nya.
54. Al-Qamar القمر (Bulan)
Surat Al Qamar terdiri dari 55 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini diturunkan sesedah surat Ath Thariq. Nama Al Qamar diambil dari perkataan Al Qamar yang terdapat pada ayat pertama.
Dalam ayat ini diterangkan tentang terbelahnya bulan sebagai mukjizatnya Nabi Muhammad s.a.w. serta Kisah kaum yang mendustakan rasul-rasul di masa terdahulu seperti kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan Fir'aun.
55. Ar-Rahman الرحمن (Yang maha pemurah)
Ar Rahmaan merupakan salah satu dari nama-nama Allah. Sebagian besar dari surat ini menerangkan kepemurahan Allah s.w.t. kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.
56. Al-Waqi'ah الواقعة (Hari Kiamat)
Nama Surat ini diambil dari perkataan Al Waaqi'ah yang terdapat pada ayat pertama. Surat AlWaqi'ah terdiri dari 96 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalam surat ini adalah gambaran tentang syurga dan neraka serta huru-hara di waktu terjadinya hari kiamat.
57. Al-Hadid الحديد (Besi)
Nama surat diambil dari kata Al Hadid yang terdapat pada ayat ke 25. Dalam surat ini terkandung beberapa sifat Allah dan beberapa asmaaul husna serta pernyataan kekuasaan Allah di langit dan di bumi. Surat Al Hadid terdiri dari 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
58. Al-Mujadilah المجادلة (Wanita yang mengajukan gugatan)
Surat ini dinamai dengan Al Mujaadilah karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang perempuan terhadap sikap suaminya. Surat Al Mujaadilah terdiri atas 22 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Madaniyyah.
59. Al-Hasyr الحشر (Pengusiran)
Nama Al-Hasyr diambil dari perkataan Al-Hasyr yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama Bani Nadhir yang berdiam di sekitar kota Madinah.
Adapun isi yang terkandung dalam surat ini salah satunya adalah tentang perintah bertakwa dan menyiapkan diri untuk kehidupan ukhrawi.
60. Al-Mumtahanah الممتحنة (Wanita yang diuji)
Surat Al Mumtahanah terdiri atas 13 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini diturunkan sesudah surat Al Ahzab.
Nama Al Mumtahanah diambil dari kata "Famtahinuhuna" yang terdapat pada ayat 10. Beberapa isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain;
Larangan mengadakan hubungan persahabatan dengan orang-orang kafir yang memusuhi Islam dan kisah Ibrahim a.s. bersama kaumnya sebagai contoh dan teladan bagi orang-orang mukmin.
61. Ash-Shaff الصّفّ (Satu barisan)
Surat ini dinamakan Ash-Shaff karena pada ayat 4 surat ini terdapat kata Shaffan yang berarti satu barisan. pada ayat 4 diterangkan bahwa Allah menyukai orang yang mempraktekkan apa yang diucapkannya;
Yaitu, orang-orang yang berperang pada jalan Allah dalam satu barisan. Surat Ash Shaff terdiri atas 14 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
62. Al-Jumu'ah الجمعة (Hari Jum’at)
Nama surat Al Jumu'ah diambil dari kata Al Jumu'ah yang terdapat pada ayat 9 surat ini yang artinya hari Jum'at. Surat Al Jumu'ah ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan-golongan surat-surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah surat Ash Shaf.
Surat ini menjelaskan tentang Menjelaskan sifat-sifat orang-orang munafik dan sifat-sifat buruk pada umumnya serta mengajak orang-orang mukmin supaya taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya supaya bersedia menafkahkan harta untuk menegakkan agama-Nya sebelum ajal datang.
63. Al-Munafiqun المنٰفقون (Orang-orang yang munafik)
Surat ini terdiri atas 11 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Diberi nama Al Munafiqun karena surat ini mengungkapkan keterangan tentang orang-orang munafik dan sifat-sifat mereka yang buruk.
Beberapa di antaranya adalah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji. Selain itu, ada juga anjuran supaya menafkahkan sebahagian rizki yang diperoleh dan peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak melalaikan mereka.
64. At-Taghabun التغابن (Hari dinampakkan kesalahan-kesalahan)
Surat ini terdiri atas 18 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Madaniyyah. Nama At Taghabun diambil dari kata At Taghabun yang terdapat pada ayat ke 9 yang artinya hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.
Adapun salah satu isi dari kandungan suratnya adalah Peringatan kepada orang-orang kafir tentang nasib orang-orang dahulu yang mendurhakai rasul-rasulnya.
65. At-Thalaq الطلاق (Talak)
Dinamai surat Ath Thalaaq karena kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.
Dalam surat ini juga diterangkan hukum-hukum mengenai thalaq, iddah dan kewajiban masing-masing suami dan isteri dalam masa-masa talaq dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, ada juga perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada meraka.
66. At-Tahrim التحريم (Mengharamkan)
Dinamai surat At Tahrim karena pada awal surat ini terdapat kata tuharrim yang kata asalnya adalah Attahrim yang berarti mengharamkan. Surat ini terdiri atas 12 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah.
Beberapa isi yang terkandung di dalamnya antara lain Larangan mengharamkan apa-apa yang dibolehkan Allah SWT dan kewajiban memelihara diri dan keluarga dari api neraka.
67. Al-Mulk الملك (Kerajaan)
Nama surat ini diambil dari kata Al Mulk yang terdapat pada ayat pertama yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Surat ini terdiri dari 30 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
Isi yang terkandung di dalamnya antara lain peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah dan perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta.
68. Al-Qalam القلم (Pena)
Surat ini terdiri dari 52 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Nama surat diambil dari kata Al Qalam yang terdapat pada ayat pertama.
Salah satu isi pokoknya antara lain kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan larangan mengikuti orang-orang yang mempunyai sifat tercela.
69. Al-Haqqah الحاۤقّة (Hari Kiamat)
Nama Al Haqqah diambil dari kata Al Haaqqah yang terdapat pada ayat pertama surat yang artinya hari kiamat. Surat ini terdiri dari 52 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalam surat ini antara lain; Peringatan tentang azab yang ditimpakan kepada kaum-kaum Tsamud, 'Aad, Fir'aun, kaum Nuh dan kaum-kaum sebelum mereka yang mengingkari rasul-rasul mereka pada hari kiamat.
70. Al-Ma'arij المعارج (Tempat naik)
Surat Al-Ma'arij terdiri dari 44 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah. Nama surat diambil dari kata Al Ma'arij yang terdapat pada ayat 3.
Isi kandungan yang terdapat dalam surat ini beberapa di antaranya adalah perintah bersabar kepada Nabi Muhammad s.a.w dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir, kejadian-kejadian pada hari kiamat, serta sifat-sifat manusia yang bisa mendorongnya ke neraka.
71. Nuh (Nabi Nuh)
Surat ini dinamakan Nuh karena hampir seluruh isinya menjelaskan tentang do'a dan ajakan Nabi Nuh AS kepada kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT serta bertobat kepadaNya. Surat ini terdiri dari 28 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah.
72. Al-Jinn (Jin)
Nama Al-Jin diambil dari kata Al Jin yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa jin sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan Al Quran dan mereka mengikuti ajaran Al Quran tersebut.
Salah satu isi yang terkandung di dalamnya antara lain tentang janji Allah kepada jin dan manusia untuk melimpahkan rezki-Nya kalau mereka mengikuti jalan yang lurus.
73. Al-Muzzammil (Orang yang berselimut)
Nama surat ini diambil dari kata Al Muzzammil yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Muzzammil terdiri dari 20 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
Adapun pokok-pokok isi yang terkandung di dalamnya antara lain: Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasullulah s.a.w. untuk menguatkan rohani guna persiapan menerima wahyu,
yaitu dengan bangun di malam hari untuk bersembahyang tahajjud, membaca Al Quran dengan tartil, bertasbih, bertahmid dan perintah bersabar terhadap celaan orang-orang yang mendustakan rasul.
74. Al-Muddatstsir (Orang yang berkemul)
Nama Al-Muddatstsir diambil dari kata Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Muddatstsir terdiri dari 56 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
Isi kandungan surat ini beberapa di antaranya adalah tentang perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, serta azab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran.
75. Al-Qiyamah (Kiamat)
Surat Al-Qiyamah terdiri dari 40 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah surat Al Qori'ah.
Nama surat diambil dari kata Al-Qiyamah yang terdapat pada ayat pertama. Pokok-pokok isinya antara lain:
Kepastian terjadinya hari kiamat, huru-hara yang terjadi, jaminan Allah terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia daripada akhirat, dan keadaan manusia pada saat sakaratul maut.
76. Al-Insan (Manusia)
Surat Al Insaan terdiri dari 31 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini diturunkan sesudah surat Ar Rahmaan.
Nama Al Insaan diambil dari kata Al Insan yang terdapat pada ayat pertama. Adapun beberapa isi pokok yang terdapat di dalamnya adalah tentang petunjuk-petunjuk untuk mencapai kehidupan yang
sempurna dengan menempuh jalan yang lurus,
memberi makan orang miskin dan anak yatim, serta ganjaran terhadap orang yang mengikuti petunjuk dan ancaman terhadap orang yang mengingkarinya.
77. Al-Mursalat (Malaikat-malaikat yang diutus)
Nama surat ini diambil dari kata Al Mursalaat yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Mursalaat terdiri dari 50 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah.
Pokok-pokok isi yang terkandung di dalamnya antara lain: Penegasan Allah bahwa semua yang diancamkanNya pasti terjadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari berbangkit,
peringatan Allah akan kehancuran umat-umat terdahulu yang mendustakan nabi-nabi, serta keadaan orang-orang kafir dan orang mukmin di hari kiamat.
78. An-Naba (Berita besar)
Surat An Naba terdiri dari 40 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah surat Al Ma´arij. Nama An Naba diambil dari kata An Naba yang terdapat pada ayat 2.
Salah satu isi pokok yang terdapat di dalamnya antara lain tentang azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan kebahagiaan yang diterima oleh orang-orang mukmin di hari kiamat.
79. An-Nazi'at (Malaikat-malaikat yang mencabut)
Surat An Naazi´at terdiri dari 46 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah surat An Naba. Nama An Naazi´aat diambil dari kata An Naazi´at yang terdapat pada ayat pertama.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya. Selain itu, ada juga Kisah Nabi Musa a.s. dengan Fir´aun.
80. Abasa (Ia bermuka masam)
Surat Abasa terdiri dari 42 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah surat An Najm. Nama Abasa diambil dari kata Abasa yang terdapat pada ayat pertama.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain penjelasan tentang keadaan manusia pada hari kiamat dan cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmatNya.
81. At-Takwir (Menggulung)
Surat At Takwir terdiri dari 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Pokok-pokok isi yang terkandung di dalamnya antara lain tentang kegoncangan-kegoncangan yang terjadi pada hari kiamat dan penegasan atas kenabian nabi Muhammad s.a.w.
82. Al-Infithar (Terbelah)
Surat ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Surat Al-Infithar diturunkan sesudah surat An Naazi'aat.
Pokok-pokok isinya antara lain menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat, peringatan kepada manusia agar tidak terpedaya sehingga durhaka kepada Allah, adanya malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal perbuatan manusia.
83. Al-Muthaffifin (Orang-orang yang curang)
Nama surat ini diambil dari salah satu kata yang terdapat dalam ayat pertama. Pokok-pokok isinya menjelaskan tentang Ancaman Allah s.w.t. terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran, dan takaran.
Selain itu, dalam surat ini juga dijelaskan mengenai balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan.
84. Al-Insyiqaq (Terbelah)
Al-Insyiqaq terdiri dari 25 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyah. Isi pokok surat ini menjelaskan tentang Peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat, serta tingkat-tingkat kejadian, kehidupan manusia di dunia dan di akhirat.
85. Al-Buruj (Gugusan bintang)
Nama surat diambil dari kata Al Buruj yang terdapat pada ayat pertama. Surat ini terdiri dari 22 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Pokok-pokok isinya menjelaskan tentang Sikap dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul, bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah,
isyarat dari Allah bahwa orang-orang kafir Mekah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir'aun dan Tsamud telah ditimpa azab, serta jaminan Allah terhadap kemurnian Al-Qur'an.
86. At-Thariq (Yang datang di malam hari)
Surat At-Thariq terdiri dari 17 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyah. Nama surat ini diambil dari kata Atthariq yang terdapat di ayat pertama.
Pokok-pokok isinya antara lain menjelaskan tentang Al Quran adalah pemisah antara yang hak dan yang batil, serta tentang kekuasaan Alloh menghidupkan kembali manusia pada hari kiamat.
87. Al-A'la (Yang paling tinggi)
Nama surat diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama. Surat ini terdiri dari 19 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain tentang perintah Allah untuk bertasbih dengan menyebut namaNya,
Allah menciptakan lalu menyempurnakan ciptaanNya, dan tentang Nabi Muhammad s.a.w. yang sekali-kali tidak pernah lupa pada ayat-ayat yang dibacakan kepadanya.
88. Al-Ghasyiyah (Hari pembalasan)
Nama Al-Ghasyiyah diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama. Jumlah ayatnya terdiri dari 26 ayat dan termasuk surat-surat Makkiyah. Surat ini diturunkan sesudah surat Adz Dzaariat.
Pokok-pokok isinya antara lain Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka, keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan surga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan,
perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah,dan perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan.
89. Al-Fajr (Fajar)
Surat ini terdiri dari 30 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah, dan diturunkan sesudah surat Al Lail. Nama Al Fajr diambil dari kata Al Fajr yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya fajar.
Adapun isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain tentang azab terhadap orang-orang kafir yang tidak akan dapat dielakkan lagi, beberapa contoh dari umat-umat yang sudah dibinasakan,
celaan terhadap orang-orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, dan malapetaka yang dihadapi orang- orang kafir di hari kiamat.
90. Al-Balad (Negeri)
Nama surat diambil dari perkataan Al Balad yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al Balad terdiri dari 20 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Isi kandungan di dalamnya meliputi beberapa peringatan kepada manusia atas beberapa nikmat yang telah diberikan Allah dan peringatan terhadap manusia agar supaya tidak terpedaya oleh kekuasaan serta harta benda yang banyak.
91. Asy-Syams (Matahari)
Nama surat diambil dari kata Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan. Surat ini terdiri dari 15 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Pokok-pokok isinya antara lain Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran. Untuk itu, manusia mempunyai kebebasan dalam memilih kedua jalan itu.
92. Al-Lail (Malam)
Nama Al-Lail diambil dari ayat pertama surat. Salah satu isi kandungan yang terdapat di dalamnya antara lain menjelaskan tentang orang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang baik.
Surat ini terdiri dari 21 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Surat Al-Lail ini diturunkan sesudah surat Al-A'la.
93. Ad-Duha (Waktu matahari sepenggalahan naik)
Surat yang diturunkan sesudah surat Al Fajr ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk golongan surat Makiyyah. Nama Ad-Duha diambil dari kata yang terdapat pada ayat ayat pertama surat.
Isi kandungan surat ini salah satunya menjelaskan tentang larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.
94. Al-Insyirah (Melapangkan)
Surat yang terdiri dari 8 ayat dan diturunkan setelah Ad-Duha ini termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Nama surat diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok-pokok isinya antara lain menjelaskan tentang Penegasan tentang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan pernyataan Allah bahwa di samping kesukaran pasti ada kemudahan.
Oleh karena itu, diperintahkan kepada Nabi agar tetap melakukan amal-amal saleh serta bertawakal kepada-Nya.
95. At-Tin (Buah tin)
Nama At-Tin diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama surat. Surat ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Isi di dalamnya menegaskan bahwa Allah adalah hakim yang maha adil.
Selain itu, dalam surat At-Tin juga terdapat peringatan bagi siapa yang tidak beriman dan beramal saleh, maka Alloh akan menjadikannya orang yang teramat rendah.
96. Al-Alaq (Segumpal darah)
Surat Al 'Alaq ini terdiri dari 19 ayat. Ayat 1 sampai dengan ayat 5 surat ini merupakan ayat Al Quran yang pertama sekali diturunkan. Nama Al-Alaq diambil dari kata Alaq yang terdapat pada ayat 2.
Surat ini berisi tentang perintah membaca Al Quran dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin melaksanakan perintah-Nya.
97. Al-Qadr (Kemuliaan)
Nama surat ini diambil dari kataan Al-Qadr yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al-Qadr terdiri dari 5 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah.
Pokok-pokok isi yang terkanndung dalam surat ini antara lain menjelaskan tentang Al-Qur'an yang diturunkan pada malam lailatur qodar dan para malaikat dan Jibril yang turun ke dunia pada malam Lailatul Qadar untuk mengatur segala urusan.
98. Al-Bayyinah (Bukti)
Surat ini berjumlah 8 ayat dan termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Nama surat diambil dari kata Al Bayyinah yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok-pokok isinya menjelaskan tentang Pernyataan dari ahli Kitab dan orang-orang musyrik bahwa mereka akan tetap dalam agamanya masing-masing sampai datang nabi yang telah dijanjikan oleh Alloh s.w.t.
Namun setelah Nabi Muhammad s.a.w. datang, mereka terpecah belah; Ada yang beriman dan ada juga yang tidak.
99. Az-Zalzalah (Kegoncangan)
Surat yang terdiri dari 8 ayat ini diturunkan sesudah surat An Nisaa' dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Madaniyyah.
Isi pokok pada surat Az-Zalzalah menjelaskan tentang Kegoncangan bumi yang amat hebat pada hari kiamat dan kebingungan manusia ketika dikumpulkan untuk dihisab segala amalnya.
100. Al-Adiyat (Kuda perang yang berlari kencang)
Nama Al-Adiyat diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama surat. Surat ini berjumlah 11 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Isi pokok di dalamnya menjelaskan tentang ancaman Alllah s.w.t. kepada manusia yang ingkar dan balasan yang akan didapatkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur.
101. Al-Qariah (Hari kiamat)
Nama surat ini diambil dari kata Al Qaari'ah yang terdapat pada ayat pertama. Surat ini terdiri dari 11 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah.
Pokok-pokok isi yang terkandung di dalamnya antara lain menjelaskan tentang Kejadian-kejadian pada hari kiamat; Manusia bertebaran dan gunung-gunung berhamburan.
102. At-Takatsur (Bermegah-megah)
Surat yang diturunkan sesudah surat Al Kautsar ini terdiri dari 8 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah.
Kandungan isi di dalamnya menjelaskan tentang keinginan manusia untuk bermegah-megahan dalam soal duniawi dan manusia akan ditanya di akhirat tentang nikmat yang dibangga-banggakannya.
103. Al-Ashr (Masa/waktu)
Surat Al-Ashr berjumlah 3 ayat dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyyah. Nama Al-Ashr sendiri diambil dari kata Al 'Ashr yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya memperingatkan bahwa semua manusia berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan beribadah.
104. Al-Humazah (Pengumpat)
Nama surat ini diambil dari kata Humazah yang terdapat pada ayat pertama. Surat Al-Humazah terdiri dari 9 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah.
Isi kandungan di dalamnya antara lain menjelaskan tentang ancaman Allah terhadap orang-orang yang suka mencela orang lain, suka mengumpat dan suka mengumpulkan harta tetapi tidak menafkahkannya di jalan Allah.
105. Al-Fil (Gajah)
Surat yang termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah ini berjumlah 5 ayat dan diturunkan sesudah surat Al Kaafirun. Nama surat diambil dari kata Al Fiil yang terdapat pada ayat pertama.
Surat ini mengemukakan cerita pasukan bergajah dari Yaman pimpinan Abrahah yang ingin meruntuhkan Ka'bah di Mekah.
Hingga pada akhirnya, Alloh s.w.t mengazab mereka dengan mengirimkan segerombolan burung yang melempari mereka dengan batu dari neraka sampai binasa. Akibatnya, tubuh mereka pun seperti daun-daun yang dimakan ulat.
106. Quraisy (Suku quraisy)
Surat ini terdiri dari 4 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah. Nama surat diambil dari kata Quraisy yang terdapat pada ayat pertama yang artinya suku Quraisy.
Kandungan yang terdapat di dalamnya antara lain berisi peringatan kepada orang Quraisy tentang nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepada mereka karena itu mereka diperintahkan untuk menyembah Allah s.w.t.
107. Al-Ma'un (Barang-barang yang berguna)
Surat ini berjumlah 7 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Nama surat diambil dari kata Al Ma'un yang terdapat pada ayat ke 7 yang artinya barang-barang yang berguna.
Salah satu isi pokok yang terkandung di dalamnya antara lain menjelaskan tentang ancaman terhadap orang-orang yang melakukan shalat dengan lalai dan riya.
108. Al-Kautsar (Nikmat yang banyak)
Surat ini terdiri dari 3 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyyah. Nama surat diambil dari kata Al Kautsar yang terdapat pada ayat pertama.
Isi pokok yang terdapat di dalamnya menjelaskan bahwa Allah s.w.t. telah melimpahkan nikmat yang banyak serta perintah supaya bersembahyang dan berkorban.
Selain itu, surat ini juga mengemukakan jika Nabi Muhammad s.a.w. akan mempunyai pengikut yang banyak sampai pada hari kiamat.
109. Al-Kafirun (Orang-orang kafir)
110. An-Nashr (Pertolongan)
111. Al-Lahab (Gejolak api)
112. Al-Ikhlash (Memurnikan keesaan Alloh)
113. Al-Falaq (Waktu subuh)
114. An-Nas (Manusia)
Terima kasih kepada:
A Ujang Iwan (Pengajar di Al-Huda)
A Otoy (Pengajar di rumah kontrakannya)
A Jajang (Pengajar di Anur Hidayah)
A Ende (Asisten pengajar di Anur Hidayah)
A Odi (Asisten pengajar di Anur Hidayah)
Kang Odat (Asisten pengajar di Anur Hidayah)
Kang Engkus (Asisten pengajar di Anur Hidayah)
Pak H.Amin (Pengajar dan Pengisi kajian di Al-Amin)
A Asep (Pengajar di Al-Amin)
A Agus (Pengajar di Al-Amin)
Kang Dani Kadarusman (Pengajar di Al-Amin)
Pak Umen (Pengajar di Al-Munawaroh)
Pak Yayat (Pengajar dan penceramah di Assanusiyah)
Teh Asri (Mahasiswi STAI yang kembali mengajar di saat bangunan Anur Hidayah sudah sekian lama terbengkalai)
KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir al Manafi MA
Al-Qur'anul karim
@holidincom